(Sumber Fhoto: goodnewsfromIndonesia.id)
Salam
hangat sahabat sekalian, kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang sebuah
komunitas saham yang ada di Kota saya.
Komunitas
ini namannya KOMPAS GALUH, yang merupakan singkatan dari Komunitas Pelaku Saham
Galuh. Galuh sendiri merupakan sebutan lain bagi orang yang tinggal di Tatar
Galuh atau Kabupaten Ciamis, Jawa barat.
Berikut
ceritannya:
Bermula dari iseng mempostingkan referal aplikasi ajaib sekuritas di status WA. Pada tanggal 5 Agustus 2020, tidak lama kemudian berderinglah telepon dari sahabat lama yang hanya pernah ketemu sekali itu pun tak sengaja kebetulan sama-sma ditunjuk menjadi pimpinan sidang dalam kegiatan Musda KNPI Ciamis pada tahun 2018.
ARH: "Halo mas, sudah lama main
saham?" sapaan pertama langsung to the point.
UBS: 'Ha ha, ini juga baru daftar bikin
RDN.
ARH: “
Udah nanti kita kopdar, kebetulan saya ada temen yang juga main saham. Bahkan
beliau sudah cuan besar. Pokoknya Beliau analisa nya sudah jago. Nanti saya
ajarin ilmunya”.
UBS: “Ok
bro. Siap, sampai ketemu bro”.
Singkat
cerita, setelah kontak via telepon tersebut setiap malam selasa dan jumat kita
kopdar.
Kebetulan
bulan Agustus tersebut, saya masih fokus bikin konten di Youtube. Meskipun kita
beberapa kali ketemu. Saya baru berani membeli 1 saham. Dan saham pertama saya
waktu itu adalah BRIS (Bank Syariah ), dengan harga Rp. 550 per lembar. Atau
per 1 lot (batas pembelian minimal saham) adalah 100 lembar.
Jadi
jika saya beli saham BRIS seharga 550, berarti saya hanya mengeluarkan uang
sebesar Rp. 55 Ribu.
Dari
pengalaman pertama ini saya pun mengambil kesimpulan,
Pertama;
Ternyata saham itu tidak se mahal yang kita bayangkan sebelumnya.
Kedua;
Memiliki saham ternyata tidak sesulit sebelumnya juga.
Waktu itu sahabat ARH ini setiap pertemuan selalu memberi motivasi, salah satu motivasinya adalah agar saya berhenti dulu bikin vlog karena membaut saya tidak fokus.
Selain motivasi tersebut, sahabat ARH juga memberi semacam pakem atau teori. Salah satu teori yang masih teringat di benak saya.
“Bahwa beli saham itu tidak akan rugi, jika kita beli saham lalu harganya naik maka kita pasti sudah untung. Jika kita beli saham lalu harganya turun, maka biarkan saja hingga harganya kembali naik lalu baru kita jual. Dengan begitu, bisnis di saham ternyata kita hanya dapat untung tidak pernah atau tidak ada ruginya”. Demikian teori awal yang di sampaikan sahabat ARH ini.
Teori
berikutnya yang pernah di kasih oleh sahabat ARH yakni, dalam satu emiten kita
harus koleksi saham 3 lot atau kelipatannya dari 3.
Jika
untung 1-10% maka kita jual 1 lot. Jika untung 11-20% maka kita jual 2 lot.
Jika untung diatas 20% maka bisa kita jual 3 lot atau semuanya.
Selama
bulan agustus hingga pertengahan september pakem ini sempat saya pakai dan
bahkan saya share kan ke teman-teman saya yang lain. Dengan bekal kedua teori
tersebut kadang saya bercerita ke orang orang bahwa bisnis saham ternyata
sangat sederhana dan bisa di lakukan dari rumah.
Sebenernya teori tersebut tidak berdasar pada ilmu yang sebenarnya tentang dunia saham. Tapi ada benarnya juga, jujur saya akui hal inilah yang membuat saya masih bertaham hingga sekarang.
Hingga
akhirnya saya bergabung di Grup WA KOMPAS Galuh bertemu dengan rekan lain
selain ARH. Wawasan seputar Dunia saham bertahap mulai bertambah.
Terutama
dengan adanya informasi yang di berikan oleh sesepuh Bapak HD, yang secara
praktek sudah pernah mendapatkan profit hingga 300% bahkan masih terus berjalan
hingga tulisan ini di buat.
Setelah
3 bulan bersama di Grup, sering kali kita ngopi bareng maupun sekedar kopdar
seputar saham. Bagi saya yang masih sangat awam ini, adanya komunitas seperti
ini sangat lah membantu.
Dari
perjalanan ini, ada beberapa hal positif yang dapat saya sampaikan melalui
tulisan ini. Diantaranya sebagai berikut:
1. Dengan
adanya komunitas ini maka selalu termotivasi atas apa yang di peroleh dari
sesama anggota lain. Dari sana kita bisa bertanya langsung apa yang menjadi
alasan kenapa mengambil saham tertentu.
2. Dengan
komunitas ini, menuntut kita untuk belajar sambil praktek bukan sekedar teori.
3. Tentunya
bisa belajar dari pengalaman anggota lain. Baik terkait keputusan yang
menguntungkan maupun adanya keputusan yang di ambil secara emosional.
4.
Komunitas
yang kecil dan saling berdekatan memungkinkan kita sering bertemu dan berbagi
pengalaman yang sangat menarik, di bandingkan sekedar ikut grup yang anggotanya
ratusan atau bahkan ribuan.
5. Kesamaan
cita-cita dalam menuju kesuksesan di dunia saham, membuat kita seperti sedang
duduk di bangku yang sama dalam sebuah kelas pembelajaran. Dengan suasana
pembelajaran yang menarik dengan selingan canda tawa antar sesama anggota komunitas.
Sisi
lain yang tidak kalah menarik dari komunitas ini adalah, anggota yang hanya
berjumlah 10 orang. Memungkinkan untuk terus berinteraksi dan membandingkan
perkembangan portofolio antara satu dengan yang lainnya.
Hal
ini supaya benar-benar fokus untuk pertumbuhan dan perkembangan anggota yang
ada. Tidak perlu lagi untuk membuka anggota baru yang harus dari awal lagi
memberikan pemahaman tentang dunia saham.
Berdasarkan
pengalaman saya, memang betul semakin kita masuk ke dunia pasar modal ini. Saya
merasa ternyata dunia pasar modal tidaklah se sederhana dugaan di awal. Tapi
masih sangat banyak yang harus di pelajari, tapi justru semakin menarik karena
setiap hari kita belajar tentang ilmu baru yang terus berkembang secara
dinamis.
Komunitas
ini untuk sementara tidak membuka anggota baru, kecuali jika diantara anggota
ingin membentuk cluster komunitas lain. Seperti yang juga saya jalankan selama
ini, bahwa selain komunitas tersebut saya juga membuat komunitas yang lebih
besar lagi melalui grup Telegram.
Jadi bagi yang ingin mengenal dunia pasar modal bisa bergabung di komunitas saya melalu kanal Telegram berikut, https://tinyurl.com/y3xtfesv yang tentunya tidak membatasi baik jumlah maupun lokasi tinggal dimanapun.
Tentunya
ilmu yang saya dapatkan dari Komunitas Kompas Galuh, bisa saya share ke Komunitas
Telegram tersebut. Selain dari hasil seminar, buku, maupun pelatihan yang saya
ikuti di tempat lain.
Akhirnya
yang saya tekankan adalah, silahkan membentuk komunitas kecil di kota
masing-masing atau kampung halaman seperti Kompas Galuh. Karena pengalaman yang saya dapatkan dengan adanya komunitas seperti ini sangatlah banyak dan positif.
Ibarat
kita sebagai sesama pelajar yang sedang sekolah, lalu kita punya teman belajar
kelompok. Disinalah kita akan terus berkembang. Dan bebas berekspresi, misalnya saya ingin menjadi the next Sandiaga Uno, Lo Keng Hong, Atau ingin jadi Komisaris di PT Garuda Indonesia atau mimpi lain tentunya terserah kita.
Setelah 4 bulan berlalu saya tidak membuat video di youtube, bahkan sudah ada 20 konten yang sempat di rekam di awal bulan september, tp belum pernah di upload. Di awal 2021 ini, baru saya akan kembali menghidupkan chanel youtube, tentunya dengan tema video sesuai dengan tema sekarang yakni belajar tentang saham.
Akhirnya, Saya ingin mengucapkan terima kasih, kepada sahabat ARH yang telah memperkenalkan saya dengan sahabat -sahabat lainnya di Kompas Galuh. Kalian adalah inspirasi bagi saya untuk terus maju dan berjalan, setahap demi setahap menuju mimpi yang terlihat jelas di ujung jalan. Kuncinya tinggal saya konsisten atau tidak. Semoga di mudahkan kedepannya aamiin.
Yakin dan percaya, jika kita istiqomah maka suatu saat nanti kita akan ketemu jalan terbaik yang menurut kita paling asyik dalam menjalankan bisnis di pasar modal ini. Sekian, catatan tentang komunitas ini semoga bermanfaat bagi anda sekalian. Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya.
Wassalam.